Google Search :

google search:
Google

Wednesday, June 1, 2016

SETELAH 50 tahun merdeka tapi masih BUTA SEJARAH

Adakah benar semasa Portugis menceroboh Melaka, pahlawan-pahlawan melayu Melaka pada waktu itu hanya mempertahankan bumi tanah air mereka hanya dengan menggunakan keris, parang dan lembing? Sejauh mana keterlibatan orang-orang Melayu didalam arena senjata api?  Adakah benar orang-orang Melayu dianggap asing dengan teknologi ini?

Memetik dari buku The Golden Chersonese and the way Thither, penulisnya Isabella L Bird telah mencatatkan bahawa senjata-senjata utama orang-orang Melayu ada keris, pedang (mengikut catatan Bird, jarang digunakan tetapi lebih kepada perhiasan), parang (juga untuk kegunaan harian selain daripada senjata) dan tombak-tombak bermata besi (menurut Bird, senjata yang memakan banyak nyawa ketika Perang Perak). Selain daripada senjata-senjata perang tradisional, bird juga mencatatkan kehadiran Matchlocks, Blunderbusses dan Lelahs. Bird dipetik sebagai berkata:

"The malay weapons consist of the celebrated kris with its flamed shape wavy blade, the sword, regarded, however, more as an ornament, the parang, which is both knife and weapon, the steel headed spear, which costs us many lives if the Perak war, Matchlocks, Blunderbusses and Lelahs, long hevay brass gun used for the defence of the stockade behind which the malays usually fight.they make their own gunpowder and uses cartridges made of cane."

Mungkin kepada yang sudah arif tentang terma-terma persenjataan moden, perkataan-perkataan ini mungkin tidak asing, namun bagi yang kurang pengetahuan tentang ilmu senjata, saya terpinga-pinga dengan istilah-istilah asing ini. Jika terma umum seperti Grenade Launchers, Machine Guns atau Bazooka mungkin juga pernah saya dengar tapi Matchlocks, Blunderbusses dan Lelahs?

Matchlock adalah sejenis senapang yang mempunyai kancing (locks) yang merupakan moyan kepada senapang patah pada hari ini. Orang melayu memanggilnya Istinggar atau Senapang Kancing Sumbu. Blunderbusses pula sejenis senapang yang mempunyai ukuran lebih pendek dari Matchlock. Orang Melayu memanggilnya Pemuras. Pistol tangan yang lebih pendek pula dipanggil Terakol atau Tarkol yang agak popular dikalangan lanun-lanun dan pedagang-pedagang laut Melayu. Lela pula ada lah meriam-meriam Melayu.

Didalam buku Political and Statistical Account of  the British Settlements in the Straits of Malacca yang ditulis oleh Thomas John Newbold dan diterbitkan pada 1839 mencatatkan seperti berikut:

"Their matchlocks, of which the Satengar, or Istengara Menangkabowe, is most esteemed, are long heavy unwieldy pieces: the barrels are formed by twisting a flat bar, of tough beaten iron, round a rod of the same, and beating it into a consistent hollow cylinder. The stocks of these pieces are not adapted for the shoulder, nor for taking an accurate and speedy aim, and a rest is absolutely necessary, from the great weight and length of the barrel. The Malays, in fact, scarcely ever fire without resting the muzzle, lowering, instead of raising it to their object, nor do they apply the butt to the shoulder. The locks for holding the Tunam, or match of coir rope, are generally of brass or copper, finely worked and ornamented. The European pieces, with locks, are most preferred, and now commonly used instead of the matchlocks."

Newbold seterusnya mencatatkan bahawa senjata-senjata api ini sememangnya tidak asing dengan orang-orang Melayu malah untuk melihat seorang lelaki melayu dengan senapang-senapang tersisip kemas ditangannya adalah bukan perkara yang aneh malah menjadi kelaziman. Cerobong mulut senapang-senapang ini selalunya diukir dengan ukiran-ukiran mulut harimau atau ular. Newbold seterusnya menyambung seperti berikut:

"Muskets, blunderbusses (Pemuras), and rifles are not uncommonly found in their hands. The barrels of the blunderbusses are frequently made by themselves, with muzzles in various fantastic forms, such as the mouth of a tiger or snake, and mounted with European locks. When going to war, a Malay considers himself completely armed with a kris, a golok, a badik (sort of knife), a chenankas, or pedang (sword), a musket and cartridges, or the tombak (spear), and a quiver of ranjows, or caltrops, at his back."

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Roughly a century after firearms were invented by the Arabs, the Malays began making guns. Evidence of these activities were documented by W Linehan in his paper entitled Some Discoveries on the Tembeling. On the banks of the Tembeling river in Peninsular Malaysia, he found molds that were used to cast cannons in the 13th or 14th century.

According to the conqueror of Malacca,Alfonso d'Albuquerque, Malaccan gun foundries were as good as those in Germany. This could mean they were better than Portuguese ones but the most powerful guns in those days were made by the Ottoman Turks. When the Portuguese defeated Malacca, they found thousands of cannons including an extraordinarily large one which Alfonso sent to his Hindu ally the Zamorin of Calicut.Guns produced by Malay kingdoms were of varied quality.

The most powerful ones were no doubt made by the wealthiest sultanates. The best Malay cannons had no problem blasting the best European ships out of the water ; for instance the Dutch East Indies Company lost a battleship when they attacked Makassar in 1667 and another one in the 18th century when they attacked a Bugis stronghold in Bintan. Guns made by Makassar were of such high quality they were demanded by the Dutch as part of war reparation payments (even though the war was started by the Dutch).

MALAY FIREARMS are :
1. Pemuras (Malay Blunderbuss)
2. Istinggar (Malay Flintlock Musket)
3. Tarkul ((Malay Flintlock Pistol)

-------------------------------------------------------------------

Nota :

SETELAH 50 tahun merdeka tapi masih BUTA SEJARAH.

Terlebih dahulu ingin ditegaskan disini bahawa ini hanyalah untuk memberi perspektif lain dari apa yang kita pernah baca atau faham tentang sejarah melayu (Islam). Kerana selama ini kita hanya baca atau dengar apa yang di sogokkan oleh penjajah-penjajah yang telah menjajah kita sekian lama.
Sebenarnya kita bangsa melayu telah pun maju sebelum kedatangan penjajah-penjajah ini... Portugis, Belanda, Jepun dan Inggeris.

Kita bukanlah bangsa yang malas, yang hanya layak untuk tinggal di kampung-kampung sebagai petani. Kita bukan bangsa yang sentiasa sukakan hiburan. Sebenarnya kita adalah bangsa yang GAH, KUAT dan MASYHUR... yang berdagang dengan memiliki kapal-kapal dagang sendiri jauh lebih awal dari kedatangan orang-orang cina ke Semenanjung Tanah Melayu.

Kita telah pun berdagang hingga ke Benua Afrika dan Arab sebelum kedatangan kaum-kaum lain ke Tanah Melayu. Malah Tanah Jajahan Melayu membawa hingga ke sempadan negara Cina.

Dengan membaca apa yg ada ini, maka dapatlah kita menilai semula dan BERTEKAD untuk mencapai semula zaman kegemilangan tersebut. Juga dapat kita mengkaji di mana silapnya hingga kita ketinggalan jauh terkebelakang dengan bangsa-bangsa yang datang menumpang dan terkemudian dari kita...

- Renung dan fikir2kanlah...

No comments:

Post a Comment

Link

"KEYAKINAN ANDA MATLAMAT KAMI"